27 Januari 2019

Cantik ?


Kau tidak perlu berwajah cantik untuk dikatakan sebagai seorang yang cantik.
Dan tidak perlu memuji-muji kerana mahu menjadi seorang yang disukai.
Tidak perlu menjadi kaya untuk menjadi seorang yang bahagia.

Cukuplah dengan membuatkan Tuhanmu redha dan kasih kepadamu, pasti Dia akan menjadikanmu cantik dan indah di mata manusia, disukai dan disenangi oleh semua, serta hidup bahagia.

Andai kau lakukan 99 kebaikan, tetapi terbuat silap sekali. Manusia akan menyalahkanmu dengan kesilapan yang satu itu, dan melupakan semua 99 kebaikan yang lain. Itulah hakikat manusia!

Tetapi andainya kau lakukan 99 kesilapan, dan cuma sekali melakukan perkara kebaikan. Allah akan ampun semua 99 kesilapanmu dan menerima amal baktimu yang satu itu. Itulah Dia Tuhanku!”


Almarhum Syeikh Ali Al-Tantawi
Sumber : http://t.me/kalam_ulama

12 Januari 2019

L'amour du Ciel


BAB I
KELULUSAN
Sorak – sorai gembira terdengar riuh di halaman kapolsek kabupaten Tangerang disaat satu persatu siswa telah menerima surat yang menyatakan bahwa mereka telah LULUS melakukan ujian beberapa hari yang lalu.

Wajah manis itu tersenyum ramah melihat satu persatu wajah temannya, mata mereka tertuju pada secarik surat yang berada digenggaman gadis itu.
“Ayo dibuka!” suruh salah seorang temannya dengan tatapan was-was
“Gua takut, kalo yang tertulis di surat ini lebih dari 5 huruf gimana?” tanya nya cemas,

Plakk

Pukulan itu mendarat tepat mengenai kepalanya, gadis manis itu sedikit meringis tangannya memegangi kepala yang terkena pukulan barusan.

“Aiish.. sakit tau Nisa!” omelnya kepada temannya itu.
“Gak usah nanya yang aneh-aneh deh, lu itu termasuk salah satu cewek yang pinter di sekolah jadi gak mungkin kalo tulisannya lebih dari 5 huruf.” Ucap Nisa kesal.

“Gak ada yang enggak mungkin di dunia ini Nisa.” Balasnya tak mau kalah.
Belum sempat Nisa mendaratkan pukulannya kembali, Septi mengambil surat tersebut dari tangan Nay. Iya gadis dengan wajah lokal Jawa itu adalah Nay, salah satu dari siswi pintar dikelasnya.

“Kelamaan lu semua biar gua aja yang lihat.” Ucap Septi tanpa ada bantahan dari yang lainnya. Ia membuka dengan perlahan dan mulai membaca setiap katanya dengan teliti, beberapa menit kemudian ia melihat satu-persatu wajah temannya dengan muka yang berbeda dari beberapa menit yang lalu.

“Nay..” ucap Septi parau dengan tatapan yang begitu tajam kearah temannya yang satu itu. Nay yang melihat ekspresi temannya itu begidik sendiri, ingin rasanya ia mengutuk temannya yang satu itu.

“Gak usah sok drama deh. Sini kertasnya kembaliin!”balas Nay seraya mengambil kertas kelulusannya dari tangan Septi. Nay melihat tulisan yang tercetak tebal tertulis paling besar di kertas tersebut dengan tulisan LULUS.

“Ayo makan, gua lapar” ajak Nay kemudian kepada teman-temannya setelah ia melihat hasil ujian nasionalnya.


“Woii.. hasil ujian lu apa?” tanya Mita yang melihat temannya itu pergi tanpa memberikan jawaban.
“CUMCLAUDE!” balas Nay sedikit berteriak tanpa berhenti berjalan meninggalkan teman-temannya itu.

“Putri keraton kalo kekurangan makan kayak gitu tuh, untung teman gua.” Ucap Mita kesal kepada teman yang lainnya. Mereka pun akhirnya mengikuti arah kemana Nay pergi yang meninggalkan mereka duluan.
***
Iqbal membuka kertas yang di terimanya, bibirnya membuat sebuah senyuman tipis di wajahnya yang masih datar.
“Ah elah.. biasa aja kali liatin tuh kertas, jatuh cinta ntar lu sama tuh kertas.” Ucap Rully tiba-tiba sambil menyenggol lengan Iqbal pelan. Iqbal menoleh kearah temannya itu masih dengan muka datarnya, sekilas matanya melirik kearah kerumunan wanita yang tidak begitu jauh dari tempat ia berdiri.

“Lucu.” Gumam nya perlahan, saking pelannya mungkin hanya ia sendiri yang mendengarnya.
“Lu ngomong apa tadi Bal?” tanya Rully yang tak sengaja mendengar perkataan Iqbal samar-samar. Iqbal tersentak sedikit kaget, ia kira ucapannya barusan hanya didengarnya saja karena ia pun mengucapkannya juga amat perlahan.

“Gak. Ayo cari makan sehabis itu kita ke sekolah.” Balas Iqbal mencoba mengalihkan pembicaraan. Rully dan beberapa temannya yang lain hanya mengiyakan saja ucapan dari Iqbal tersebut, mereka pun pergi dari tempat itu yang masih dikerumuni siswa-siswi yang lain.
***
Nay, Septi, Nisa, dan Mita sedang duduk di bangku yang terdapat di pojok warung tersebut, mereka tengah menikmati makan siang sambil ngobrolin apa saja yang ada, maklum lah jika ada kerumunan cewek berkumpul maka segala informasi baik itu hoax atau tidak akan ada disana.

“Gua bakalan kangen sama kalian guys, jangan lupain gua ya.” Ucap Nisa lebay kepada teman-temannya. Septi yang melihat ekspresi Nisa tersebut begidik sendiri, ia pun melempar gumpalan tisu yang dibuatnya ke arah gadis keturunan Padang itu.

“Lebay lu. Geli gua ngeliatnya!” ucap Septi setelah berhasil melempar gumpalan tisu ke arah Nisa.
“Yeee.. gua kan ngomong nya tulus dari hati. Lagian kan gak ada orang yang kayak gua.” Balas Nisa dengan muka sombongnya.

“Iya gak ada orang yang kayak lu. Huft.. gua bersyukur akhirnya udah lulus jadi gua gak akan ketemu lagi sama orang yang superbawel kayak lu. HaHaHa.” Ucap Mita yang ikut nimbrung percakapan antara Septi dan Nisa.

“Nay liat tuh, mereka jahat sama gua, belain gua dong!” ngadu Nisa kepada Nay yang sedari tadi hanya asyik dengan makanannya. Nay menoleh kearah Nisa sebelum mengambil minumannya ia pun hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan kembali aktifitasnya.

“NAYYY!!!” teriak Nisa yang kesal melihat ekspresi temannya itu.
“HUAKAKAKA” puas Septi dan Mita melihat ekspresi Nisa yang dibuat kesal oleh Nay. Teman mereka yang satu itu memang unik sifatnya tidak bisa di tebak dengan mudah. Orang bilang Nay termasuk tipe cewek yang cuek dan dingin, tapi bagi mereka ada sisi keramahan dan kelembutan yang selalu hadir di dirinya.

“Ya Allah tabahkan lah hamba memiliki teman seperti ini.” Ucap Nisa dengan lirikan tajam ke arah temannya itu yang masih dengan santainya melahap abis ketopraknya. Setelah selesai menghabiskan makan siangnya Nay pun kembali menoleh ke arah Nisa kembali dan kali ini bukan dengan senyuman tipis dan datar lagi melainkan senyuman ramah yang biasa ia berikan.

“Tenang, gua bakal jadi orang pertama yang kangen sama lu..”
“Ahhh.. Nay so sweet.” Potong Nisa berbunga-bunga mendengar jawaban dari Nay.
“Gua belum selesai ngomong Nisa.” Ucap Nay lagi.

Nisa yang tadi sudah bahagia mendengar jawaban Nay kini kembali memasang wajah masam. “Apa? Awas ya kalo jawaban lu bikin kesel.” Balas Nisa mengancam. Nay tersenyum sendiri melihat sikap teman-temannya ini yang selalu bisa membuat ia melupakan sejenak pening di kepalanya.

“Gua bakal jadi orang pertama yang kangen sama lu.. asal lu gak nyanyi-nyanyi lagi didekat gua. Asli gua selalu pake ini setiap kali lu nyanyi.” Ucap Nay jelas sambil menunjukkan buntalan kapas ke arah teman-temannya. Mereka yang melihat buntalan kapas itu pun tak bisa menahan tawa nya lagi. HUAKAKAKAKA.

Nisa yang melihat buntalan kapas itu merasa kesal dan lebih kesal lagi dari sebelumya, tapi ia juga tak bisa menahan tawanya mengingat setiap kali ia menyanyi dengan suara yang pas-pasan memang membuat siapa saja yang mendengarnya pasti akan di buat pusing oleh suaranya, dan korban dari itu semua selalu Nay karena memang mereka duduk sebangku tapi meskipun begitu Nay tidak pernah marah kepadanya, terkadang ia justru ikut bernyanyi juga.

“Seperti itulah pertemanan, mereka ada dibelakang disaat kita terjatuh dan mereka ada di samping mu disaat kau meraih sukses. Tapi mereka tidak ada didepan kamu atau meninggalkan mu seorang diri.”

Link yang terkait :Lamour du ciel

10 Januari 2019

Jatuh


Kau perlu jatuh sekali, untuk tahu siapa yang akan menanyakan keadaanmu.
Kau perlu jatuh dua kali, untuk tahu siapa yang hendak bertanya seraya mengulurkan tangannya.
Kau perlu jatuh tiga kali, untuk tahu siapa yang tetap ingin melihatmu bangkit.
Dan kau perlu jatuh berkali-kali untuk tahu siapa sajah yang senantiasa memelukmu, seraya membuatmu mengerti bahwa hidup akan selalu baik-baik saja.


Bangkitlah setiap kau jatuh.  Atau engkau akan tertinggal :)

Penghalang terbesar kita adalah ketakutan kita akan kegagalan.
Gagal itu bukan dosa. Maafkan mereka dan maafkan dirimu sendiri.
Semangat dan move on! ;)

Kebanggaan kita bukan karena kita tidak pernah gagal. Tetapi bisa bangkit kembali setelah kita jatuh.

Tetaplah tersenyum menapaki samudra hidup ini..jika senyummu tidak berharga bagimu.. setidaknya itu berharga bagi orang yang melihat senyummu..dan berharap kau baik baik saja dengan ulansan gembira itu.


📬📚 Salam ukhuwah

Note: postingan diambil dari grup WA Sahabat Mesjid Akhwat

08 Januari 2019

Mari Berteman

Assalamualaikum,
Hai perkenalkan nama saya Nedriati Irawan tertulis jelas di di bio ya hehe..
panggil aja aku Nay.. kecuali kalo kalian bisa eja nama ku dengan benar aku akan noleh hehe.. soalnya kebanyakan orang yang baru, kesulitan gitu kalo nyebut nama aku, lidahnya kayak kepleset, licin kali ^-^
jangan lupa sapa aku ya kalo ketemu di jalan, asal gak modus aja Hahahaaa..
okey selamat membaca semoga kalian suka ^-^